بسم الله الرحمن الرحيم
Beberapa sifat dasar manusia yang
Allah subhanahu wata’aalaa sebutkan dalam Al-Qur’an:
Manusia bersifat lemah
{وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا} [النساء: 28]
Dan
manusia dijadikan bersifat lemah.
[An-Nisaa’:28]
Lupa diri dan tidak berterima kasih
{وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا
لِجَنْبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ
لَمْ يَدْعُنَا إِلَى ضُرٍّ مَسَّهُ كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا
يَعْمَلُونَ} [يونس: 12]
Dan
apabila manusia ditimpa bahaya (musibah) dia berdoa kepada Kami dalam keadaan
berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu
daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak
pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya.
Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu
mereka kerjakan. [Yunus:12]
{وَإِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ
مَنْ تَدْعُونَ إِلَّا إِيَّاهُ فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ وَكَانَ
الْإِنْسَانُ كَفُورًا} [الإسراء: 67]
Dan
apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru
kecuali Dia, maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling.
Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih. [Al-Israa’:67]
{وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُ
مُنِيبًا إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا خَوَّلَهُ نِعْمَةً مِنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُو
إِلَيْهِ مِنْ قَبْلُ وَجَعَلَ لِلَّهِ أَنْدَادًا لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِهِ قُلْ تَمَتَّعْ
بِكُفْرِكَ قَلِيلًا إِنَّكَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ} [الزمر: 8]
Dan
apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada
Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; Kemudian apabila Tuhan memberikan
nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa
(kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan
sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya.
Katakanlah: "Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu;
Sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka". [Az-Zumar:8]
{فَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَانَا ثُمَّ
إِذَا خَوَّلْنَاهُ نِعْمَةً مِنَّا قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ بَلْ هِيَ
فِتْنَةٌ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ} [الزمر: 49]
Maka
apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan
kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu
hanyalah karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi
kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.
[Az-Zumar:49]
{وَإِنَّا إِذَا أَذَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنَّا
رَحْمَةً فَرِحَ بِهَا وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ فَإِنَّ
الْإِنْسَانَ كَفُورٌ} [الشورى: 48]
Sesungguhnya
apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami, dia bergembira
ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan
tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar), karena sesungguhnya manusia itu
amat ingkar (kepada nikmat).
[Asy-Syuuraa:48]
{وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ
تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ}
[إبراهيم: 34]
Dan
Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan
kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat
mengingkari (nikmat Allah). [Ibrahim:34]
{وَهُوَ الَّذِي أَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ
ثُمَّ يُحْيِيكُمْ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَكَفُورٌ} [الحج: 66]
Dan
Dia-lah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian
menghidupkan kamu (lagi). Sesungguhnya manusia itu, benar-benar sangat mengingkari
nikmat. [Al-Hajj:66]
{إِنَّ الْإِنْسَانَ لَكَفُورٌ مُبِينٌ} [الزخرف: 15]
Sesungguhnya
manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah). [Az-Zukhruf:15]
{وَإِذَا أَذَقْنَا النَّاسَ رَحْمَةً مِنْ بَعْدِ
ضَرَّاءَ مَسَّتْهُمْ إِذَا لَهُمْ مَكْرٌ فِي آيَاتِنَا قُلِ اللَّهُ أَسْرَعُ مَكْرًا
إِنَّ رُسُلَنَا يَكْتُبُونَ مَا تَمْكُرُونَ (21) هُوَ الَّذِي يُسَيِّرُكُمْ فِي
الْبَرِّ وَالْبَحْرِ حَتَّى إِذَا كُنْتُمْ فِي الْفُلْكِ وَجَرَيْنَ بِهِمْ بِرِيحٍ
طَيِّبَةٍ وَفَرِحُوا بِهَا جَاءَتْهَا رِيحٌ عَاصِفٌ وَجَاءَهُمُ الْمَوْجُ مِنْ كُلِّ
مَكَانٍ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ أُحِيطَ بِهِمْ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
لَئِنْ أَنْجَيْتَنَا مِنْ هَذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ (22) فَلَمَّا أَنْجَاهُمْ
إِذَا هُمْ يَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا
بَغْيُكُمْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ إِلَيْنَا مَرْجِعُكُمْ
فَنُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ} [يونس: 21 - 23]
Dan
apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya
menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang)
tanda-tanda kekuasaan Kami. Katakanlah: "Allah lebih cepat pembalasannya
(atas tipu daya itu)". Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu
dayamu. Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar)
di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah
bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang
baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila)
gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah
terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan
ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): "Sesungguhnya jika
Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang
yang bersyukur". Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka
membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia,
sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil
kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah
kembalimu, lalu kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. [Yunus: 21-23]
{وَإِذَا مَسَّ النَّاسَ ضُرٌّ دَعَوْا رَبَّهُمْ
مُنِيبِينَ إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا أَذَاقَهُمْ مِنْهُ رَحْمَةً إِذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ
بِرَبِّهِمْ يُشْرِكُونَ (33) لِيَكْفُرُوا بِمَا آتَيْنَاهُمْ فَتَمَتَّعُوا فَسَوْفَ
تَعْلَمُونَ} [الروم: 33، 34]
Dan
apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan
kembali bertaubat kepada-Nya. Kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka
barang sedikit rahmat [lepas dari bahaya itu] daripada-Nya, tiba-tiba sebagian
dari mereka mempersekutukan Tuhannya, sehingga
mereka mengingkari akan rahmat yang telah Kami berikan kepada mereka. Maka
bersenang-senanglah kamu sekalian, kelak kamu akan mengetahui (akibat
perbuatanmu). [Ar-Ruum: 33-34]
Mudah putus asa
{وَلَئِنْ أَذَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنَّا رَحْمَةً
ثُمَّ نَزَعْنَاهَا مِنْهُ إِنَّهُ لَيَئُوسٌ كَفُورٌ (9) وَلَئِنْ أَذَقْنَاهُ نَعْمَاءَ
بَعْدَ ضَرَّاءَ مَسَّتْهُ لَيَقُولَنَّ ذَهَبَ السَّيِّئَاتُ عَنِّي إِنَّهُ لَفَرِحٌ
فَخُورٌ (10) إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ
مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ} [هود: 9 - 11]
Dan
jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian
rahmat itu kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi
tidak berterima kasih. Dan jika Kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah
bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata: "Telah hilang
bencana-bencana itu daripadaku"; Sesungguhnya dia sangat gembira lagi
bangga (lupa diri). Kecuali orang-orang
yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu
beroleh ampunan dan pahala yang besar.
[Huud: 9-11]
{وَإِذَا أَنْعَمْنَا عَلَى الْإِنْسَانِ أَعْرَضَ
وَنَأَى بِجَانِبِهِ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَئُوسًا} [الإسراء: 83]
Dan
apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan
membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan
niscaya dia berputus asa.
[Al-Israa’:83]
{لَا يَسْأَمُ الْإِنْسَانُ مِنْ دُعَاءِ الْخَيْرِ
وَإِنْ مَسَّهُ الشَّرُّ فَيَئُوسٌ قَنُوطٌ (49) وَلَئِنْ أَذَقْنَاهُ رَحْمَةً مِنَّا
مِنْ بَعْدِ ضَرَّاءَ مَسَّتْهُ لَيَقُولَنَّ هَذَا لِي وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً
وَلَئِنْ رُجِعْتُ إِلَى رَبِّي إِنَّ لِي عِنْدَهُ لَلْحُسْنَى فَلَنُنَبِّئَنَّ الَّذِينَ
كَفَرُوا بِمَا عَمِلُوا وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنْ عَذَابٍ غَلِيظٍ (50) وَإِذَا أَنْعَمْنَا
عَلَى الْإِنْسَانِ أَعْرَضَ وَنَأَى بِجَانِبِهِ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ فَذُو دُعَاءٍ
عَرِيضٍ} [فصلت: 49 -
51]
Manusia
tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus
asa lagi putus harapan. Dan jika Kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat
dari Kami sesudah dia ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata: "Ini adalah
hakku, dan aku tidak yakin bahwa hari kiamat itu akan datang. Dan jika aku
dikembalikan kepada Tuhanku, maka sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan
pada sisi-Nya." Maka Kami benar-benar akan memberitakan kepada orang-orang
kafir apa yang telah mereka kerjakan dan akan Kami rasakan kepada mereka azab
yang keras. Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan
menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka, maka ia banyak berdoa. [Fushilat: 49-51]
{فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ
رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (15) وَأَمَّا إِذَا
مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ (16) كَلَّا
بَلْ لَا تُكْرِمُونَ الْيَتِيمَ (17) وَلَا تَحَاضُّونَ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ
(18) وَتَأْكُلُونَ التُّرَاثَ أَكْلًا لَمًّا (19) وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا}
[الفجر: 15 - 20]
Adapun
manusia, apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya
kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya, maka dia berkata:
"Tuhanku menghinakanku". Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya
kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak saling mengajak memberi makan
orang miskin, dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang
halal dan yang bathil), dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang
berlebihan. [Al-Fajr: 15-20]
{وَإِذَا أَذَقْنَا النَّاسَ رَحْمَةً فَرِحُوا
بِهَا وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ إِذَا هُمْ يَقْنَطُونَ}
[الروم: 36]
Dan
apabila kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira
dengan rahmat itu. Dan apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) disebabkan
kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka
itu berputus asa. [Ar-Ruum:36]
Melampaui batas
{كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى (6) أَنْ
رَآهُ اسْتَغْنَى} [العلق: 6-7]
Ketahuilah!
Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat
dirinya serba cukup.
[Al-‘Alaq: 6-7]
Bersifat tergesa-gesa
{وَيَدْعُ الْإِنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءَهُ
بِالْخَيْرِ وَكَانَ الْإِنْسَانُ عَجُولًا} [الإسراء: 11]
Dan
manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah
manusia bersifat tergesa-gesa.
[Al-Israa’:11]
{خُلِقَ الْإِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍ سَأُرِيكُمْ
آيَاتِي فَلَا تَسْتَعْجِلُونِ (37) وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ
صَادِقِينَ (38) لَوْ يَعْلَمُ الَّذِينَ كَفَرُوا حِينَ لَا يَكُفُّونَ عَنْ وُجُوهِهِمُ
النَّارَ وَلَا عَنْ ظُهُورِهِمْ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ (39) بَلْ تَأْتِيهِمْ بَغْتَةً
فَتَبْهَتُهُمْ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ رَدَّهَا وَلَا هُمْ يُنْظَرُونَ} [الأنبياء: 37 - 40]
Manusia
telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan
kepadamu tanda-tanda azab-Ku, maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya
dengan segera. Mereka berkata: "Kapankah janji itu akan datang, jika kamu
sekaIian adalah orang-orang yang benar?" Andaikata orang-orang kafir itu
mengetahui, waktu (di mana) mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari
muka mereka dan (tidak pula) dari punggung mereka, sedang mereka (tidak pula)
mendapat pertolongan, (tentulah mereka tiada meminta disegerakan). Sebenarnya
(azab) itu akan datang kepada mereka dengan sekonyong-konyong lalu membuat
mereka menjadi panik, maka mereka tidak sanggup menolaknya dan tidak (pula)
mereka diberi tangguh.
[Al-Anbiyaa’: 37-40]
{وَلَئِنْ أَخَّرْنَا عَنْهُمُ الْعَذَابَ إِلَى
أُمَّةٍ مَعْدُودَةٍ لَيَقُولُنَّ مَا يَحْبِسُهُ أَلَا يَوْمَ يَأْتِيهِمْ لَيْسَ
مَصْرُوفًا عَنْهُمْ وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ} [هود: 8]
Dan
sesungguhnya jika Kami undurkan azab dari mereka sampai kepada suatu waktu yang
ditentukan, niscaya mereka akan berkata: "Apakah yang
menghalanginya?". lngatlah, di waktu azab itu datang kepada mereka
tidaklah dapat dipalingkan dari mereka dan mereka diliputi oleh azab yang
dahulunya mereka selalu memperolok-olokkannya.
[Huud:8]
{وَلَوْ يُعَجِّلُ اللَّهُ لِلنَّاسِ الشَّرَّ
اسْتِعْجَالَهُمْ بِالْخَيْرِ لَقُضِيَ إِلَيْهِمْ أَجَلُهُمْ فَنَذَرُ الَّذِينَ لَا
يَرْجُونَ لِقَاءَنَا فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ} [يونس: 11]
Dan
kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan
mereka untuk menyegerakan kebaikan (pada diri mereka), pastilah diakhiri umur
mereka. Maka kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan
kami, bergelimangan di dalam kesesatan mereka. [Yunus:11]
Sangat kikir
{قُلْ لَوْ أَنْتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَائِنَ رَحْمَةِ
رَبِّي إِذًا لَأَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الْإِنْفَاقِ وَكَانَ الْإِنْسَانُ قَتُورًا}
[الإسراء: 100]
Katakanlah:
"Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat
Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut
membelanjakannya". Dan adalah manusia itu sangat kikir. [Al-Israa’:100]
{إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ (6)
وَإِنَّهُ عَلَى ذَلِكَ لَشَهِيدٌ (7) وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ} [العاديات: 6 - 8]
Sesungguhnya
manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya. Dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan
(sendiri) keingkarannya. Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena
cintanya kepada harta.
[Al-‘Adiyaat: 6-8]
Suka membantah
{كَانَ الْإِنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا
(54) وَمَا مَنَعَ النَّاسَ أَنْ يُؤْمِنُوا إِذْ جَاءَهُمُ الْهُدَى وَيَسْتَغْفِرُوا
رَبَّهُمْ إِلَّا أَنْ تَأْتِيَهُمْ سُنَّةُ الْأَوَّلِينَ أَوْ يَأْتِيَهُمُ الْعَذَابُ
قُبُلًا (55) وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَيُجَادِلُ
الَّذِينَ كَفَرُوا بِالْبَاطِلِ لِيُدْحِضُوا بِهِ الْحَقَّ وَاتَّخَذُوا آيَاتِي
وَمَا أُنْذِرُوا هُزُوًا} [الكهف: 54 -
56]
Dan
manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah. Dan tidak ada
sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang
kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan
menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu
atau datangnya azab atas mereka dengan nyata. Dan tidaklah Kami mengutus
rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil
agar dengan demikian mereka dapat melenyap an yang hak, dan mereka menganggap
ayat-ayat Kami dan peringatan- peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan. [Al-Khafi: 54-56]
{أَوَلَمْ يَرَ الْإِنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ
مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ (77) وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ
خَلْقَهُ قَالَ مَنْ يُحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ (78) قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي
أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ} [يس: 77 - 79]
Dan
apakah manusia tidak memperhatikan bahwa kami menciptakannya dari setitik air
(mani), lalu tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! Dan ia membuat
perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata:
"Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang Telah hancur
luluh?" Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang
menciptakannya kali yang pertama, dan Dia Maha mengetahui tentang segala
makhluk. [Yaasiin: 77-79]
{خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا
هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ} [النحل: 4]
Dia
telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang
nyata. [An-Nahl:4]
Amat zalim dan bodoh
{إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا
الْإِنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا} [الأحزاب: 72]
Sesungguhnya
Kami telah mengemukakan amanat [tugas-tugas keagamaan] kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. [Al-Ahzaab:72]
Bersifat keluh kesah
{إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا (19) إِذَا
مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا (20) وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا (21) إِلَّا الْمُصَلِّينَ
(22) الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ (23) وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ
حَقٌّ مَعْلُومٌ (24) لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ (25) وَالَّذِينَ يُصَدِّقُونَ بِيَوْمِ
الدِّينِ (26) وَالَّذِينَ هُمْ مِنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ (27) إِنَّ عَذَابَ
رَبِّهِمْ غَيْرُ مَأْمُونٍ (28) وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ (29) إِلَّا
عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ
(30) فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ (31) وَالَّذِينَ
هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ (32) وَالَّذِينَ هُمْ بِشَهَادَاتِهِمْ
قَائِمُونَ (33) وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ (34) أُولَئِكَ فِي
جَنَّاتٍ مُكْرَمُونَ} [المعارج: 19
- 35]
Sesungguhnya
manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila
ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan
ia amat kikir. Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu
tetap mengerjakan shalatnya. Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia
bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak
mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta). Dan orang-orang yang mempercayai
hari pembalasan, dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. Karena
Sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari
kedatangannya). Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap
isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya
mereka dalam hal Ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu [zina,
homoseksual, dan sebagainya], maka mereka itulah orang-orang yang melampaui
batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan
janjinya. Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya. Dan orang-orang yang
memelihara shalatnya. Mereka itu (kekal) di syurga lagi dimuliakan.
[Al-Ma’aarij: 19-35]
Wallahu a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...