بسم الله الرحمن
الرحيم
Hadits ini diriwayatkan dari
beberapa sahabat, seperti Jabir bin Abdillah, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abu Sa'id Al-Khudriy, Ibnu Umar, dan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhum.
A.
Hadits Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi
Syaibah dalam kitab Mushannaf-nya 6/93 no.29741, Imam Ahmad dalam
Al-Musnad 22/178 no.14277 dan 23/315 no.15091, An-Nasaiy dalam As-Sunan
Al-Kubra 9/349 no.10725, Abu Ya’la dalam Musnad-nya 4/153 no.2219, Ibnu
Khazaimah dalam kitab Shahih-nya 4/145 no.2549, dan Ibnu As-Sunniy
dalam kitab ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah no.532:
عَنْ هِشَامِ بْنِ حَسَّانَ، عَنِ الْحَسَنِ،
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: «إِذَا تَغَوَّلَتْ بِكُمُ الْغِيلَانُ فَنَادُوا بِالْأَذَانِ»
Dari Hisyam bin Hassan, dari Al-Hasan, dari Jabir bin Abdillah, ia berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika makhluk
halus (sejenis jin) berubah wujud di hadapan kalian maka kumandangkanlah adzan”
Ibnu Khuzaimah berkata: Aku mendengar Muhammad
bin Yahya (Adz-Dzuhliy) berkata: Ali bin Abdillah (Ibnu Al-Madiniy) mengingkari
bahwasanya Al-Hasan pernah mendengar hadits dari Jabir.
Sanad hadits ini lemah,
sanadnya terputus karena Al-Hasan Al-Bashriy tidak menerima hadits Jabir bin
Abdillah radhiyallahu ‘anhuma. [Lihat: Jami’ At-Tahshiil karya
Al-‘Alaaiy hal.164]
Diriwayatkan dari jalur lain, menyebutkan bahwa
Al-Hasan menerima hadits ini langsung dari Jabir;
Diriwayatkan oleh Ibnu
Khazaimah dalam kitab Shahih-nya 4/144 no.2548:
عَنْ عمرو بن أبي سلمة، عن زُهَيْرِ يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ قَالَ: قَالَ سَالِمٌ: سَمِعْتُ الْحَسَنَ يَقُولُ:
ثنا جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: «إِذَا سَافَرْتُمْ فِي الْخِصْبِ، فَأَمْكِنُوا الرِّكَابَ مِنْ أَسْنَانِهَا
وَلَا تَتَجَاوَزُوا الْمَنَازِلَ، وَإِذَا سَافَرْتُمْ فِي الْجَدْبِ فَانْجُوا وَعَلَيْكُمْ
بِالدُّلْجَةِ؛ فَإِنَّ الْأَرْضَ تُطْوَى بِاللَّيْلِ، وَإِذَا تَوَغَّلَتْكُمُ
الْغِيلَانُ، فَبَادِرُوا بِالصَّلَاةِ، وَإِيَّاكُمْ
وَالْمَعْرَسَ عَلَى جَوَادِ الطَّرِيقِ، وَالصَّلَاةَ عَلَيْهَا، فَإِنَّهَا مَأْوَى
الْحَيَّاتِ وَالسِّبَاعِ وَقَضَاءِ الْحَاجَةِ عَلَيْهَا فَإِنَّهَا الْمَلَاعِنُ»
Dari Amr bin Abi Salamah,
dari Zuhair bin Muhammad, ia berkata: Salim berkata: Aku mendengar Al-Hasan berkata: Telah
menceritakan kepada kami, Jabir bin Abdillah, ia berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian bepergian jauh di musim
yang subur (banyak rumput), maka berilah kesempatan hewan tunggangan kalian
untuk makan dan janganlah kalian bergegas ke rumah. Dan jika kalian bepergian
jauh pada musim tandus maka bersegeralah dalam perjalanan, dan hendaklah kalian
berangkat pada awal malam karena bumi didekatkan pada malam hari. Dan jika
makhluk halus berubah wujud di hadapan kalian maka segeralah shalat, dan hindarilah singgah istirahat dan
shalat di tengah jalan karena itu adalah tempat ular, dan hewan buas. Dan
Janganlah kalian buang air besar di tempat itu, karena buang air besar di
tempat tempat itu mendatangkan laknat”.
Sanad ini lemah, karena
beberapa cacat:
1)
‘Amr bin Abi Salamah, Abu Hafsh
At-Tinisiy Ad-Dimasyqiy (w.213H)[1]; Imam
Ahmad berkata: Ia meriwayatkan dari Zuhair hadits-hadits yang batil (sangat
lemah). Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: Ia shaduuq dan memiliki beberapa
kekeliruan.
2)
Zuhair bin Muhammad At-Tamimiy (w.162H)[2]; Ia sedikit
lemah dari sisi hafalannya, Al-Hafidz Ibnu Hajr berkata: Riwayat penduduk Syam
darinya tidak bagus maka periwayatan haditsnya dilemahkan karena itu.
Selain itu di sini
ia juga menyalahi riwayat Hisyam bin Hassan yang tidak menyebutkan bahwa
Al-Hasan menerima hadits ini langsung dari Jabir.
Lihat ta’liq syekh Albaniy pada sahih Ibnu
Khuzaimah.
B. Hadits Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu.
Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dalam
Musnad-nya 4/78 no.1246 dan 1347:
عن عَبْد السَّلَامِ، وعَنْ أَبِي شِهَابٍ، عَنْ يُونُسَ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ سَعْدٍ، قَالَ: أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا تَغَوَّلَتْ لَنَا الْغُولُ، أَوْ إِذَا رَأَيْنَا
الْغُولَ نُنَادِي بِالْأَذَانِ»
Dari Abdussalam, dan dari Abu Syihab, keduanya
dari Yunus, dari Al-Hasan, dari Sa’ad, ia
berkata: Rasulullah memerintahkan kami “jika makhluk halus berubah
wujud di hadapan kami atau jika kami melihat makluk jadi-jadian, agar kami
mengumandangkan adzan”.
Al-Bazzar berkata: Hadits ini, kami tidak
mengetahuinya diriwayatkan dari Sa’ad kecuali dari jalur ini, dan kami tidak
mendengarnya kecuali dari hadits Yunus, dari Al-Hasan, dari Sa’ad, dan kami
tidak mengetahui kalau Al-Hasan pernah mendengarkan dari Sa’ad suatu hadits.
Al-Hatsamiy dalam Majma’ Zawaid 10/134 no.17113
berkata: Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan semua perawinya tsiqah
kecuali Al-Hasan Al-Bashriy tidak pernah mendengar hadits dari Sa’ad sesuai
dugaanku.
C. Hadits Sa’ad bin Malik, Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu.
Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adiy dalam kitab
Al-Kaamil 8/478:
عن يعقوب بن إسحاق الأنصاري عن يونس بن عبيد
عن الحسن، قال: قال سعد بن مالك: كنا نؤمر إذا تغولت لنا الغول ان ننادي بالأذان
Dari Ya’qub bin Ishaq
Al-Anshariy, dari Yunus bin Ubaid, dari Al-Hasan, ia berkata: Sa’ad bin
Malik berkata: Kami diperintahkan jika makhluk halus berubah wujud di
hadapan kami, agar kami mengumandangkan adzan.
Sanad hadits ini lemah,
Ibnu ‘Adiy berkata: Ya’qub bin Ishaq Al-Anshariy[4]
meriwayatkan hadits yang tidak ada penguatnya.
D. Hadits Ibnu Umar
Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adiy dalam kitab
Al-Kaamil 6/50:
عن عمر بن صبح عن مقاتل بن حيان عن نافع، عن
ابن عمر عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: " السفر قطعة من العذاب، وإنه ليس له دواء
إلا سرعة السير، فإذا سافرتم فأسرعوا السير، وعليكم بالدلجة فإن الأرض تطوى بالليل،
فإذا عرستم فلا تعرسوا على الطريق فإنها ممر الجن، ومنتاب السباع، ومأوى الحيات، فإذا
تغولت لكم الغيلان فبادروا بالأذان، وإذا ضللتم الطريق فخذوا يمينه، وإذا أعيى أحدكم
فليخب ".
Dari Umar bin Subh,
dari Muqatil bin Hayyan, dari Nafi’, dari Ibnu Umar, dari Nabi shallallahu
‘alahi wa sallam bersabda: “Bepergian jauh adalah bagian dari
siksaan, dan tidak ada obatnya kecuali berjalan cepat, maka jika kalian
bepergian jauh maka melajulah dengan cepat, dan hendaklah kalian bepergian di
waktu malam karena tanah di dekatkan jaraknya pada malam hari, dan jika kalian
singgah untuk istirahat maka janganlah singgah di tengah jalan, karena itu
adalah tempat lewat jin, hewan buas, dan ular. Apabila makhluk halus berubah
wujud di hadapan kalian maka segerakah kumandangkan adzan, dan jika kalian
kehilangan jalan (tersesat) maka ambilah jalur kanan, dan jika hewang
tunggangan seorang dari kalian letih maka hendaklah ia berlari-lari kecil.”
Ibnu ‘Adiy berkata: Hadits ini dengan sanad ini,
sebagian matannya tidak diketahui kecuali dari jalur Umar bin Subh, dari
Muqatil. Umar bin Subh[5]: Haditsnya mungkar
(sangat lemah).
Ibnu Hajar (852H) mengatakan: Ia adalah matruk (haditsnya
ditolak) dan Ibnu Rahawaih (238H) mengklaim ia sebagai pendusta hadist.
E. Hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu.
Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraniy dalam
Al-Mu’jam Al-Ausath 7/256 no.7436, dan kitab Ad-Du’aa no.2009:
عن أَبي عَامِرٍ الْعَقَدِيّ، أَخْبَرَنِي عَدِيُّ
بْنُ الْفَضْلِ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا
تَغَوَّلَتْ لَكُمُ الْغُولُ فَنَادَوْا بِالْأَذَانِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ إِذَا
سَمِعَ النِّدَاءَ أَدْبَرَ وَلَهُ حُصَاصٌ»
Dari Abu ‘Amir Al-‘Aqadiy, ia berkata: Telah
memberitakan kepadaku, ‘Adiy bin Al-Fadhl, dari
Suhail bin Abi Shalih, dari bapaknya, dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika makhluk halus berubah wujud
di hadapan kalian maka kumandangkanlah adzan, karena sesungguhnya syaithan jika
mendengar adzan ia menjauh dan ia memiliki suara kentut (atau suara karena
sangat ketakutan)”.
Ath-Thabaraniy berkata: Tidak ada yang
meriwayatkan hadits ini dari Suhail bin Abi Shalih kecuali ‘Adiy bin Al-Fadhl,
Abu ‘Amir sendiri meriwayatkannya.
Al-Hatsamiy dalam Majma’ Zawaid 10/134 no.17114
berkata: Pada sanadnya ada ‘Adiy bin Al-Fadhl[6],
dan ia seorang yang ditolak periwayatan haditsnya (matruuk).
Kalimat pertama hadits ini mungkar (sangat
lemah) disebabkan menyelisihi riwayat yang shahih, karena perawiy selain ‘Adiy telah
meriwayatkan dari Suhail tanpa menyebutkan kalimat tersebut.
Bahkan yang benar bahwa anjuran mengumandangkan
adzan ketika bertemu jin atau merasakan suatu yang menakutkan adalah ijtihad dari
Abu Shalih Dzakwan (w.101H) seorang tabi’y rahimahullah.
Sebagaimana diriwayatakan oleh Imam Muslim
dalam kita Shahih-nya 1/291 no.389, dari Rauh, dari Suhail bin Abi
Shalih, ia berkata: "Bapakku telah mengutusku kepada Bani Haritsah, saya
pergi bersama budak kami -atau sahabat kami-. Lalu seorang memanggilnya dari
kebun dengan menyebut namanya. Maka orang yang bersamaku itu memeriksa kebun,
namun dia tidak melihat sesuatu pun, maka aku menceritakan hal itu kepada
bapakku, maka dia berkata, "Kalau saya merasa bahwa kamu akan menemui hal
seperti ini, niscaya aku tidak akan mengutusmu, akan tetapi apabila kamu
mendengar suara (aneh), maka kumandangkanlah adzan untuk shalat, karena aku
mendengar Abu Hurairah menceritakan dari Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
إن الشَّيْطَانَ
إِذَا نُودِيَ بِالصَّلَاةِ وَلَّى وَلَهُ حُصَاصٌ
“Sesungguhnya setan, apabila
seorang muadzdzin mengumandangkan adzan shalat, maka dia berpaling, dan dia
memiliki kentut'."
Lihat: Silsilah Al-Ahaadits
Adh-Dhaidah 3/277 no1140 karya syekh Albaniy rahimahullah.
Pendapat ini “adzan ketika
melihat jin” juga dinukil dari Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu,
sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Fudhail Adh-Dhabbiy (w.195H) dalam kitabnya Ad-Du’aa no.119, dan
melalui jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam
kitabnya Al-Mushannaf 10/397 no.30361 (tahkik
‘Awamah):
Bahwasanya cerita tentang makhluk
aneh (yang bisa berubah wujud sejenis jin) disebutkan di sisi Umar, maka beliau
bekata:
إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ
شَيْءٍ يَسْتَطِيعُ أن يتغير عَن خَلْقِ اللهِ خَلْقَهُ ، وَلَكِنْ لَهُمْ سَحَرَةٌ
كَسَحَرَتِكُمْ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَأَذِّنُوا.
“Sesungguhnya tidak ada sesuatu
yang mampu berubah dari wujud yang Allah ciptakan padanya, akan tetapi mereka
punya tukang sihir sebagaimana tukang sihir kalian (dari kalangan manusia),
maka jika kalian melihat suatu hal yang demikian (makluk berubah wujud) maka
adzan-lah”.
Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah
dalam Fath Al-Bariy (6/344) mengatakan: Sanadnya shahih.
Syekh Ibnu Baaz rahimahullah
ketika ditanya tentang hukum adzan selain untuk shalat, beliau menganjurkan
adzan ketika melihat jin, dengan dalil hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam di atas.
Lihat: Fatawa Nuur 'alaa Ad-Darb
6/350.
Wallahu ta’aala a’lam!
[1] Lihat biografi "Amr bin Abi Salamah" dalam kitab: Adh-Dhu'afaa'
Al-Kabiir karya Al-'Uqaily 3/272, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 2/226,
Tahdziib Al-Kamaal karya Al-Mizziy 22/51, Miizaan Al-I'tidaal karya
Adz-Dzahabiy 3/262, Taqriib At-Tahdziib karya Ibnu Hajar hal.422.
[2] Lihat biografi " Zuhair
bin Muhammad At-Tamimiy " dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' Ash-Shagiir
karya Al-Bukhariy hal.50 , Adh-Dhu'afaa' karya An-Nasa'iy hal.180 ,
Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 2/92, Al-Kaamil karya Ibnu 'Adiy 4/177,
Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 1/297, Tahdziib Al-Kamaal 9/414,
Miizaan Al-I'tidaal 2/84, Taqriib At-Tahdziib hal.217.
[3] Lihat biografi " Salim bin
Abdillah Al-Khayyath " dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 2/151, Al-Majruhiin karya Ibnu Hibban 1/342, Al-Kaamil 4/374, Adh-Dhu'afaa' karya Ad-Daraquthniy 2/156, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu
Al-Jauziy 1/308, Tahdziib Al-Kamaal 10/156, Miizaan Al-I'tidaal 2/111, Taqriib At-Tahdziib hal.226.
[4] Lihat biografi " Ya’qub
bin Ishaq Al-Anshariy " dalam kitab: Al-Kaamil 8/477,
Miizaan Al-I'tidaal 4/448, Lisaan Al-Miizaan karya Ibnu Hajar
8/523,.
[5]
Lihat biografi Umar
bin Subh dalam kitab: Al-Kamil 1/254, Ad-Dhu’afaa’
karangan Ibnu Jauzy 2/211, Mizan al-I’tidal 5/248, Taqriib
at-Tahdziib hal.414 .
[6] Lihat biografi "‘Adiy bin
Al-Fadhl " dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' karya An-Nasa'iy hal.218 ,
Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 3/371, Al-Majruhiin 2/187,
Al-Kaamil 7/92, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 2/173,
Tahdziib Al-Kamaal 19/539, Miizaan Al-I'tidaal 3/62Taqriib At-Tahdziib hal.388.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...