بسم الله الرحمن الرحيم
Diantara
keutamaan surah An-Nisaa’:
Menempati
posisi Taurat
Dari Watsilah
bin Al-Asqa' radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
" أُعْطِيتُ
مَكَانَ التَّوْرَاةِ السَّبْعَ، وَأُعْطِيتُ مَكَانَ الزَّبُورِ الْمَئِينَ ، وَأُعْطِيتُ
مَكَانَ الْإِنْجِيلِ الْمَثَانِيَ ، وَفُضِّلْتُ بِالْمُفَصَّلِ " [مسند أحمد: صححه
الألباني]
"Aku
diberi As-Sab' (tujuh surah yang terpanjang dalam Al-Qur'an) sebagai pengganti
Taurat, dan aku diberi Al-Maiin (surah-surah yang jumlah ayatnya seratus atau
mendekati) sebagai pengganti Zabur, dan aku diberi Al-Matsaniy (surah-surah
antara Al-Maiin dan Al-Mufashsahl) sebagai pengganti Injil, dan aku diberi
kelebihan dengan Al-Mufashshal (surah Qaaf sampai surah An-Naas)". [Musnad
Ahmad: Sahih]
Tujuh surah
yang terpanjang dalam Al-Qur'an: Al-Baqarah, Ali 'Imran, An-Nisaa',
Al-Maidah, Al-An'aam, Al-A'raaf, dan Yunus atau At-Taubah.
Yang
menghafalnya adalah seorang ulama
Dari Aisyah radhiyallahu
'anha;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" مَنْ أَخَذَ
السَّبْعَ الْأُوَلَ مِنَ الْقُرْآنِ، فَهُوَ حَبْرٌ " [مسند أحمد:
حسنه الألباني]
"Barangsiapa
yang menghafal tujuh surah terpanjang dari Al-Qur'an maka ia adalah seorang
ulama". [Musnad Ahmad: Hasan]
Satu ayat
dibaca pada awal khutbah atau ceramah (khutbah Al-Hajah)
Ibnu Mas'ud radhiyallahu
‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan
kami khutbah Al-Hajah ..
الْحَمْدُ لِلَّهِ نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِهِ مِنْ شُرُورِ
أَنْفُسِنَا، مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ
لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ
رَقِيبًا} [النساء: 1] {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ
إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ} [آل عمران:
102] {يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ
أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ
فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا} [الأحزاب: 71] [سنن أبي داود: صحيح]
"Segala
puji hanya bagi Allah, kita meminta pertolongan padanya, meminta ampunannya,
dan meminta perlindugannya dari kejahatan diri kita. Barangsiapa yang diberi
hidayah oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barangsiapa
yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada yang bisa memberinya hidayah. Dan aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan Muhammad
adalah hamba dan rasul-Nya, { Hai
sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu } (An-Nisaa':1), { Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama
Islam } (Ali 'Imran:102), { Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah
perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan
mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya,
maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar } (Al-Ahzaab: 70-71) [Sunan Abu Daud: Sahih]
Rasulullah
menangis saat mendengarnya
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku:
«اقْرَأْ عَلَيَّ»
“Bacakanlah Al-Qur’an untukku!”
Aku berkata: Apakah aku membacakannya untukmu, padahal ia diturunkan
padamu?
Rasulullah menjawab:
«فَإِنِّي أُحِبُّ
أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي»
“Aku senang mendengarnya dari selainku”
Ibnu Mas’ud berkata: Maka aku membacakan untuknya surah An-Nisaa’,
sampai aku membaca:
{فَكَيْفَ إِذَا
جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاَءِ شَهِيدًا} [النساء: 41]
Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti)
apabila kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kami
mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (umatmu). [An-Nisaa’:41]
Rasulullah bersabda:
«أَمْسِكْ»
“Berhentilah”
Ibnu Mas’ud berkata: Maka ketika saya lihat, ternyata kedua matanya
meneteskan air mata. [Sahih Bukhari dan Muslim]
***
Diantara keutamaan surah
Al-Maaidah:
Sangat
berat ketika turunnya
Asma’
binti Yaziid radhiyallahu ‘anha berkata:
إِنِّي لَآخِذَةٌ بِزِمَامِ الْعَضْبَاءِ
- نَاقَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - إِذْ أُنْزِلَتْ عَلَيْهِ
الْمَائِدَةُ كُلُّهَا فَكَادَتْ مِنْ ثِقَلِهَا تَدُقُّ بِعَضُدِ النَّاقَةِ [مسند أحمد: حسن لغيره]
“Sesungguhnya
aku sedang memegang tali kendali Al-‘Ashbaa’ – unta Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam – saat beliau dituruni surah Al-Maidah secara
keseluruhan. Maka karena beratnya surah tersebut hampir saja meremukkan kaki
onta tersebut” [Musnad Ahmad: Hasan]
Abdullah
bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma berkata:
«أُنْزِلَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُورَةُ الْمَائِدَةِ وَهُوَ رَاكِبٌ عَلَى رَاحِلَتِهِ، فَلَمْ
تَسْتَطِعْ أَنْ تَحْمِلَهُ، فَنَزَلَ عَنْهَا» [مسند أحمد: حسن لغيره]
Rasulullah
dituruni surah Al-Maidah saat ia mengendarai ontanya, namun onta tersebut tidak
bisa menahan bebannya maka beliau turun darinya. [Musnad Ahmad: Hasan]
Satu ayat turun
pada waktu yang sangat mulia
Dari Umar
bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu; Bahwasanyya seorang
laki-laki Yahudi berkata kepadanya: Wahai Amirul Mu’miniin, ada satu ayat dalam
kitab suci kalian yang sering kalian baca. Seandainya kepada kami orang Yahudi
ayat itu turun maka kami akan menjadikah hari turunnya itu sebagai hari raya.
Ayat itu adalah:
{اليَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ
وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا} [المائدة: 3]
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah
Ku-cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagi kalian. [Al-Maidah:3]
Umar berkata:
«قَدْ عَرَفْنَا ذَلِكَ اليَوْمَ، وَالمَكَانَ
الَّذِي نَزَلَتْ فِيهِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَهُوَ
قَائِمٌ بِعَرَفَةَ يَوْمَ جُمُعَةٍ» [صحيح البخاري]
Kami telah
mengetahui hari tersebut, dan tempat dimana ayat itu turun pada Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, saat itu beliau berdiri di bukit Arafah pada hari
Jum’at. [Sahih Bukhari]
Satu ayat
dibaca oleh Rasulullah sampai pagi
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata:
«قَامَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِآيَةٍ حَتَّى أَصْبَحَ يُرَدِّدُهَا» وَالْآيَةُ:
{إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ
الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ} [المائدة: 118] [سنن ابن ماجه: حسن]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendirikan shalat dengan
satu ayat yang ia ulang-ulang sampai subuh, ayat itu adalah: “Jika Engkau
menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika
Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana”. [Al-Maidah:118] [Sunan Ibnu Majah: Hasan]
Dalam riwayat lain; Abu Dzar bertanya ketika subuh: Ya Rasulallah,
engkau terus membaca ayat ini sampai subuh, engkau ruku’ dan sujud dengannya?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
«إِنِّي سَأَلْتُ
رَبِّي الشَّفَاعَةَ لِأُمَّتِي فَأَعْطَانِيهَا، وَهِيَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
لِمَنْ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا» [مسند أحمد:
حسن]
“Sesungguhnya aku meminta pada Rabb-ku syafa’at untuk umatku, maka Ia
memberikannya padaku, dan ia akan diraih insyaallah bagi orang yang tidak
menyekutukan Allah dengan sesuatu pun”. [Musnad Ahmad: Hasan]
Satu ayat, Rasulullah menagis membacanya
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma; Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman
Allah ‘azza wa jalla, Ibrahim ‘alaihissalam berkata:
{رَبِّ إِنَّهُنَّ
أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي} [إبراهيم: 36]
الْآيَةَ
Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu
telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang
mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa
yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
[Ibrahim:36]
Dan Nabi Isa ‘alaihissalam berkata:
{إِنْ تُعَذِّبْهُمْ
فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ}
[المائدة: 118]
“Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah
hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya
Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. [Al-Maidah:118]
Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya dan berdo’a:
«اللهُمَّ أُمَّتِي
أُمَّتِي»
“Ya Allah, umatku, umatku!”, dan beliau menangis.
Maka Allah ‘azza wa jall berfirman:
«يَا جِبْرِيلُ
اذْهَبْ إِلَى مُحَمَّدٍ، وَرَبُّكَ أَعْلَمُ، فَسَلْهُ مَا يُبْكِيكَ؟»
“Wahai Jibril, pergilah kepada Muhammad, dan Rabb-mu lebih mengetahui,
maka tanyakan kepadanya apa yang membuatmu menangis?”
Maka Jibril ‘alaihissalam mendatanginya kemudian menanyainya, maka
Rasulullah menyampaikan apa yang ia ucapkan sedangkan ia lebih mengetahui.
Maka Allah berfirman:
" يَا جِبْرِيلُ،
اذْهَبْ إِلَى مُحَمَّدٍ، فَقُلْ: إِنَّا سَنُرْضِيكَ فِي أُمَّتِكَ، وَلَا نَسُوءُكَ
" [صحيح مسلم]
“Wahai Jibril, pergilah kepada Muhammad, dan katakan: Sesungguhnya kami
akan meridhai umatmu dan tidak akan mengecewakanmu”. [Sahih Muslim]
Wallahu a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...