1.
Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. 2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu. 3. Dia tiada beranak dan
tidak pula diperanakkan, 4. Dan tidak
ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Beberapa
keutamaan surah Al-Ikhlash:
Beriman kepada Tuhan
Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma
berkata: Seorang laki-laki berdiri kemudian mendirikan shalat dua raka’at
sebelum shalat subuh, maka ia membaca pada raka’at pertama surah Al-Kafirun
sampai selesai.
Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«هَذَا عَبْدٌ
عَرَفَ رَبَّهُ»
“Ini hamba yang mengenal Tuhannya”
Dan membaca pada raka’at kedua surah Al-Ikhlash sampai selesai, maka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«هَذَا عَبْدٌ
آمَنَ بِرَبِّهِ» [صحيح ابن حبان]
“Ini hamba yang beriman kepada Tuhannya”. [Sahih Ibnu Hibban]
Menjelaskan sifat Allah
Ubaiy bin Ka’b radhiyallahu ‘anhu berkata:
أَنَّ المُشْرِكِينَ
قَالُوا لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: انْسُبْ لَنَا رَبَّكَ،
فَأَنْزَلَ اللَّهُ: {قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ} [الإخلاص] [سنن
الترمذي: حسنه الألباني]
Kaum musyrikin berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam: Sebutkanlah sifat Tuhanmu kepada kami!
Maka Allah menurunkan: Katakanlah:
"Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu, …” [Surah
Al-Ikhlash] [Sunan At-Tirmidziy: Hasan]
Meraih cinta Allah
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus seseorang dalam misi perang,
dan orang tersebut selalu membaca surah dalam shalatnya ketika mengimami
sahabatnya kemudian mengakhirinya dengan surah Al-Ikhlash. Maka ketika mereka
kembali, mereka menceritakan hal itu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Maka beliau bersabda:
«سَلُوهُ لِأَيِّ
شَيْءٍ يَصْنَعُ ذَلِكَ؟»
“Tanyakan kepadanya, karena alasan apa ia melakukan hal itu?”
Kemudian mereka menanyakannya, maka ia menjawab: Karena surah tersebut
adalah sifat Ar-Rahman (Allah) dan aku suka membacanya.
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«أَخْبِرُوهُ
أَنَّ اللَّهَ يُحِبُّهُ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Sampaikan kepadanya bahwasanya Allah telah mencintainya”. [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Mendapatkan ampunan
Dari seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam;
Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar seseorang
membaca surah Al-Kafirun, maka beliau bersabda:
" أَمَّا
هَذَا فَقَدْ بَرِئَ مِنَ الشِّرْكِ "
“Adapun orang ini, maka ia telah bebas dari kesyirikan”
Dan beliau mendengan orang lain membaca surah Al-Ikhlash, maka beliau
bersabda:
" أَمَّا
هَذَا فَقَدْ غُفِرَ لَهُ " [مسند أحمد: صحيح]
“Adapun orang ini, maka dosanya telah diampuni”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ قَرَأَ {قُلْ
هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ} خَمْسِينَ مَرَّةً، غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ذُنُوبَ خَمْسِينَ سَنَةً»
[سنن الدارمي: حسن]
“Barangsiapa yang membaca surah Al-Ikhlash sebanyak lima puluh kali maka
Allah mengampuni dosanya selama lima puluh tahun”. [Sunan Ad-Darimiy: Hasan]
Jenazahnya dihadiri oleh Malaikat
Abu Umamah Al-Bahiliy radhiyallahu
‘anhu berkata: Jibril ‘alaihissalam mendatangi Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam saat berada di Tabuuk, Jibril berkata:
" يَا مُحَمَّدُ،
اشْهَدْ جِنَازَةَ مُعَاوِيَةَ بْنِ مُعَاوِيَةَ الْمُزَنِيِّ "
“Wahai Muhammad, hadirilah shalat jenazah Mu’awiyah bin
Mu’awiyah Al-Muzaniy”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berangkat, dan
Jibril ‘alaihissalam turun bersama tujuh puluh ribu malaikat. Kemudian
meletakkan sayap kanannya di atas gunung-gunung lalu merendah, dan meletakkan
sayap kirinya di bumi lalu merendah, sampai melihat kea rah Mekah dan Madinah.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Jibril, dan
para malaikan menshalatinya. Maka setelah selesai, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bertanya:
«يَا جِبْرِيلُ،
بِمَ بَلَغَ مُعَاوِيَةُ هَذِهِ الْمَنْزِلَةَ»
“Wahai Jibril, dengan amalan apa sehingga Mu’awiyah mendapatkan
kedudukan ini?”
Jibril menjawab:
بِقِرَاءَةِ قُلْ
هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ قَائِمًا وَقَاعِدًا وَرَاكِبًا وَمَاشِيًا [عمل اليوم والليلة
لابن السني: صحيح]
“Dengan bacaan surah Al-Ikhlash saat berdiri, duduk, berkendara, dan
jalan kaki”. [‘Amalul Yaum wal Lailah karya Ibnu As-Sunniy: Sahih]
Mendapatkan surga
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata:
Seorang laki-laki dari kaum Anshar menjadi imam di masjid Qubaa’, dan setiap ia
ingin memulai membaca satu surah dalam shalatnya, ia memulainya dengan membaca
surah Al-Ikhlash sampai selesai kemudian membaca surah lain bersamanya, dan ia
melakukan hal itu pada setiap raka’at. Maka sahabat-sahabatnya bertanya: Engkau
membaca surah ini (Al-Ikhlash) kemudian tidak merasa cukup sampai membaca surah
yang lain. Maka semestinya engkau membaca surah tersebut atau maninggalkannya
dan membaca surah yang lain saja!
Maka orang tersebut berkata: Aku tidak akan meninggalkannya, jika kalian
ingin aku menjadi imam kalian dengan surah tersebut maka akan kulakukan, dan
jika kalian tidak suka maka aku akan meninggalkan kalian!
Akan tetapi mereka menganggap orang tersebut adalah yang terbaik dari
mereka, dan mereka tidak senang jika yang menjadi imam adalah selainnya.
Maka ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi mereka,
mereka menceritaan hal tersebut, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
«يَا فُلَانُ،
مَا يَمْنَعُكَ مِمَّا يَأْمُرُ بِهِ أَصْحَابُكَ، وَمَا يَحْمِلُكَ أَنْ تَقْرَأَ
هَذِهِ السُّورَةَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ»؟
“Wahai Fulan, apa yang mencegahmu untuk melakuan apa yang diperintahkan
sahabat-sahabatmu, apa yang membuatmu membaca surah tersebut di setiapa
raka’at?”
Orang itu menjawab: Ya Rasulullah, sesungguhnya aku mencintainya!
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ حُبَّهَا
أَدْخَلَكَ الجَنَّةَ» [سنن الترمذي: صحيح]
“Cintamu kepadanya memasukkanmu ke dalam surga”. [Sunan Tirmidziy:
Sahih]
Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata:
Aku datang bersama Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, kemudian beliau mendengar seseorang membaca surah
Al-Ikhlash.
Maka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: «وَجَبَتْ»
“Telah
wajib (untuknya)”
Aku
bertanya: Apa yang wajib?
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: «الجَنَّةُ»
“Surga”. [Sunan
Tirmidziy: Sahih]
Istana dalam surga
Dari Mu’ad bin Anas Al-Juhaniy radhiyallahu ‘anhu; Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
" مَنْ قَرَأَ:
{قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ} حَتَّى يَخْتِمَهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ، بَنَى اللهُ لَهُ قَصْرًا
فِي الْجَنَّةِ "
“Barangsiapa yang membaca surah Al-Ikhlash sepuluh kali, maka Allah akan
membangunkan untuknya satu istana dalam surga”
Maka Umar bin Khathab berakata: Jika demikian kami akan memperbanyak
membacanya, wahai Rasulullah!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" اللهُ
أَكْثَرُ وَأَطْيَبُ " [مسند أحمد: حسنه الألباني]
“Allah lebih banyak karunianya dan lebih baik”. [Musnad Ahmad: Hasan]
Sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an
Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu
berkata: Seorang laki-laki mendengar seorang laki-laki membaca surah
Al-Ikhlash dan mengulang-ulanginya, maka ketika pagi harinya ia datang kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian itu,
dan seakan-akan orang tersebut menganggapnya suatu amalan yang sedikit. Maka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«وَالَّذِي نَفْسِي
بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ القُرْآنِ» [صحيح البخاري]
“Demi Yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya ia sebanding
dengan sepertiga Al-Qur’an”. [Sahih Bukhari]
Dari Abu Ad-Dardaa’ radhiyallahu ‘anhu; Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
«أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ
أَنْ يَقْرَأَ فِي لَيْلَةٍ ثُلُثَ الْقُرْآنِ؟»
“Tidak mampukah kalian membaca dalam satu malam sepertiga
Al-Qur’an?”
Mereka bertanya: Bagaimana membaca sepertiga Al-Qur’an?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«قُلْ هُوَ اللهُ
أَحَدٌ تَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ» [صحيح مسلم]
“Surah Al-Ikhlash sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an”. [Sahih Muslim]
Dibaca dalam do’a
Buraidah Al-Aslamiy radhiyallahu ‘anhu
berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar seorang
laki-laki berdo’a:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنِّي
أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي
لَمْ يَلِدْ، وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, dan sesungguhnya aku
bersaksi bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada Ilah yang berhak
disembah selain Engkau, Yang Maha Esa, Yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Yang tiada beranak dan tidak pula
diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya"
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«لَقَدْ سَأَلْتَ
اللَّهَ بِالِاسْمِ الَّذِي إِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى، وَإِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ»
[سنن أبي داود: صحيح]
“Engkau telah meminta kepada Allah dengan nama yang jika diminta dengan
nama itu akan diberi, dan jika berdo’a dengan nama itu akan dikabulkan” [Sunan
Abi Daud: Sahih]
Mihjan bin Al-Adra’ radhiyallahu ‘anhu
berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk masjid dan
mendapati seorang laki-laki yang hampir selesai dari shalatnya sementara
ber-tasyahhud membaca:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ يَا اَللَّهُ الْأَحَدُ
الصَّمَدُ، الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا
أَحَدٌ، أَنْ تَغْفِرَ لِي ذُنُوبِي، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, Ya Allah, Yang Maha Esa, Yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Yang tiada beranak dan tidak
pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya, agar Engkau
mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang"
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«قَدْ غُفِرَ
لَهُ، قَدْ غُفِرَ لَهُ» ثَلَاثًا [سنن أبي داود: صحيح]
“Ia telah diampuni, ia telah diampuni, ia telah diampuni”. [Sunan Abi
Daud: Sahih]
Do’a meminta perlindungan
‘Uqbah bin ‘Amir Al-Juhaniy radhiyallahu
‘anhu berkata: Di saat aku menuntun tunggangan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam dalam satu peperangan, tiba-tiba beliau bersabda:
«يَا عُقْبَةُ،
قُلْ فَاسْتَمَعْتُ»
“Wahai ‘Uqbah, bacalah dan aku akan mendengarkannya”
Kemudian bersabda lagi:
«يَا عُقْبَةُ،
قُلْ فَاسْتَمَعْتُ»
“Wahai ‘Uqbah, bacalah dan aku akan mendengarkannya”
Kemudian bersabda lagi untuk yang ketiga kalinya, maka aku berkata: Apa
yang harus saya baca?
Maka beliau bersabda:
«قُلْ هُوَ اللَّهُ
أَحَدٌ»
“Surah Al-Ikhlash”
Kemudian beliau membacanya sampai selesai, kemudian membaca surah
Al-Falaq. Dan aku membaca bersamanya sampai selesai, kemudian beliau membaca
surah An-Naas. Dan aku membaca bersamanya sampai selesai, kemudian beliau
bersabda:
«مَا تَعَوَّذَ
بِمِثْلِهِنَّ أَحَدٌ» [سنن النسائي: صحيح]
“Tidak ada seorang pun yang minta perlindungan sepertinya” [Sunan
An-Nasa’iy: Sahih]
Dibaca pada shalat witir
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:
" كَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الوِتْرِ: بِـ {سَبِّحِ
اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى}، وَ {قُلْ يَا أَيُّهَا الكَافِرُونَ}، وَ {قُلْ هُوَ اللَّهُ
أَحَدٌ} فِي رَكْعَةٍ رَكْعَةٍ " [سنن الترمذي: صحيح]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca pada shalat
witir: Surah Al-A’laa, Al-Kafiruun, dan Al-Ikhlash masing-masing dalam satu raka’at.
[Sunan Tirmidziy: Sahih]
Aisyah radhiyallahu ‘anha ditanya:
Dengan surah apa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat witir?
Aisyah menjawab:
" كَانَ
يَقْرَأُ فِي الأُولَى: بِـ {سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى}، وَفِي الثَّانِيَةِ
بِـ {قُلْ يَا أَيُّهَا الكَافِرُونَ}، وَفِي الثَّالِثَةِ بِـ {قُلْ هُوَ اللَّهُ
أَحَدٌ}، وَالمُعَوِّذَتَيْنِ " [سنن الترمذي: صحيح]
Beliau membaca pada raka’at pertama surah Al-A’laa, pada raka’at kedua
surah Al-Kafiruun, dan pada raka’at ketiga surah Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan
An-Naas. [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Dibaca
pada dua ra’aat sunnah Subuh
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata:
" أَنَّ
رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ فِي رَكْعَتَيِ الْفَجْرِ: {قُلْ
يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ}، وَ {قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ} " [صحيح مسلم]
Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca pada
dua raka’at sebelum shalat subuh: Surah Al-Kafirun dan Al-Ikhlash. [Sahih
Muslim]
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat dua raka’at sebelum
shalat subuh, dan beliau bersabda:
«نِعْمَ السُّورَتَانِ
هُمَا، يُقْرَأُ بِهِمَا فِي رَكْعَتَيِ الْفَجْرِ، {قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ}، وَ
{قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ}» [سنن ابن ماجه: صحيح]
“Sebaik-baik surah adalah kedua surah ini, dibaca pada shalat
dua raka’at sebelum shalat subuh: Surah Al-Ikhlash, dan surah Al-Kafirun”.
[Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Dibaca pada dua raka’at setelah shalat magrib
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu
berkata:
مَا أُحْصِي مَا
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ
بَعْدَ المَغْرِبِ وَفِي الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الفَجْرِ بِـ {قُلْ يَا أَيُّهَا
الكَافِرُونَ}، وَ {قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ} [سنن الترمذي:
صحيح]
Aku tidak bisa menghitung berapa banyak aku mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam membaca pada dua raka’at setelah shalat magrib dan dua
raka’at sebelum shalat subuh surah Al-Kafirun dan surah Al-Ikhlash. [Sunan
Tirmidziy: Sahih]
Dibaca pada dua raka’at setelah tawaf
Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata
–dalam hadits perjalanan haji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam -:
حَتَّى إِذَا أَتَيْنَا
الْبَيْتَ مَعَهُ، اسْتَلَمَ الرُّكْنَ فَرَمَلَ ثَلَاثًا وَمَشَى أَرْبَعًا، ثُمَّ
نَفَذَ إِلَى مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَام، فَقَرَأَ: {وَاتَّخِذُوا مِنْ
مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى} [البقرة: 125] فَجَعَلَ الْمَقَامَ
بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ، كَانَ يَقْرَأُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ {قُلْ هُوَ اللهُ
أَحَدٌ} ، وَ {قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ} [صحيح مسلم]
Sampai kami mendatangi ka’bah bersama Rasulullah, beliau menyentuh sudut
hajar aswad, kemudian tawaf berlari-lari kecil sebanyak tiga putaran dan
berjalan sebanyak empat putaran, kemudian beranjak menuju maqam Ibrahim ‘alaihissalam
dan membaca: “Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat”.
Kemudian beliau menjadikan maqam Ibrahim berada antara ia dan ka’bah,
dan beliau membaca pada dua raka’at tersebut surah Al-Ikhlash dan surah
Al-Kafirun. [Sahih Muslim]
Dibaca setiap selesai shalat
Uqbah bin
Amir radiyallahu
'anhu berkata:
«أَمَرَنِي رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ بِالْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ
صَلَاةٍ» [سنن أبي داود: صحيح]
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan
kepadaku untuk membaca "Al-Mu'awwidzat" (Al-Ikhlash, Al-Falaq,
dan An-Naas) setiap selesai shalat. [Sunan Abi Daud: Sahih]
Dibaca setelah shalat Jum’at
Asmaa’ binti Abi Bakr radhiyallahu
‘anha berkata:
«مَنْ قَرَأَ
بَعْدَ الْجُمُعَةِ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ، و {قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ}، وَ {قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ}، وَ {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ} حَفِظَ مَا بَيْنَهُ
وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ» [مصنف ابن أبي شيبة: صحيح]
“Barangsiapa yang membaca setelah shalat Jum’at surah
Al-Fatihah, Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas maka ia terjaga antara hari itu
dan Jum’at berikutnya”. [Mushannaf Ibni Abi Syaibah: Sahih]
Dalam riwayat lain:
" مَنْ قَرَأَ
يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ، وَ {قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ}، وَ {قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ}، وَ {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ} سَبْعَ مَرَّاتٍ حُفِظَ
مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى " [شعب الإيمان:
صحيح]
“Barangsiapa yang membaca pada hari Jum’at surah Al-Fatihah, Al-Ikhlash,
Al-Falaq, dan An-Naas tujuh kali maka ia terjaga antara hari itu dan Jum’at
berikutnya”. [Syu’ab Al-Iman karya Al-Baihaqiy: Sahih]
Dibaca pagi dan sore
Abdullah bin Khubaib radhiyallahu ‘anhu
berkata: Kami keluar rumah pada malam hari saat turun hujan dan sangat gelap,
kami mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk shalat
mengimami kami. Kemudian kami menemuinya dan beliu bersabda: “Apakah kalian
sudah shalat?”
Maka aku tidak mengatakan sesuatu, kemudian beliau bersabda: “Bacalah!”
Maka aku tidak mengatakan
sesuatu, kemudian beliau bersabda: “Bacalah!”
Maka aku tidak
mengatakan sesuatu, kemudian beliau bersabda: “Bacalah!”
Maka aku bertanya: Ya
Rasulallah apa yang harus aku baca?
Beliau bersabda:
«قُلْ {قُلْ هُوَ
اللَّهُ أَحَدٌ} وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِي، وَحِينَ تُصْبِحُ، ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ» [سنن أبي داود: حسن]
“Bacalah surah Al-Ikhlash, surah Al-Falaq, dan surah An-Naas ketika
engkau memasuki waktu sore dan ketika engkau memasuki waktu pagi sebanyak tiga
kali, maka ia akan mencukupimu dari segala sesuatu”. [Sunan Abi Daud: Hasan]
Dibaca setiap malam
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
" يَا عُقْبَةُ
بْنَ عَامِرٍ، أَلَا أُعَلِّمُكَ سُوَرًا مَا أُنْزِلَتْ فِي التَّوْرَاةِ وَلَا فِي
الزَّبُورِ وَلَا فِي الْإِنْجِيلِ وَلَا فِي الْفُرْقَانِ مِثْلُهُنَّ، لَا يَأْتِيَنَّ
عَلَيْكَ لَيْلَةٌ إِلَّا قَرَأْتَهُنَّ فِيهَا: {قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ} وَ {قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ} وَ {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ} "
“Wahai ‘Uqbah bin ‘Amir, maukah engkau aku ajarkan beberapa surah yang
tidak diturunkan dalam Taurat, tidak pula dalam Zabur, tidak pula dalam Injil,
dan tidak pula ada dalam Al-Qur’an yang sepertinya. Janganlah datang kepadamu
satu malam kecuali engkau membacanya pada malam itu: Surah Al-Ikhlash, surah
Al-Falaq, dan surah An-Naas”.
Uqbah berkata: Maka tidak datang kepadaku satu malam kecuali aku
membacanya pada malam itu, dan mestilah aku tidak meninggalkanna setelah aku
diperintahkan hal itu oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
[Musnad Ahmad: Hasan]
Dibaca sebelum tidur
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
" أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ
جَمَعَ كَفَّيْهِ، ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا: {قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ}
وَ {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الفَلَقِ} وَ {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ}، ثُمَّ يَمْسَحُ
بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ، يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ
وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ " [صحيح البخاري]
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika beranjak ke tempat
tidurnya setiap malam, ia menyatukan kedua telapak tangannya kemudian meniupnya
dengan membaca surah Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas. Kemudian beliau
membasuhkan kedua tangannya keseluruh tubuh semampunya dengan memulai dari
kepala dan wajah lalu anggota tubuh lainnya. Beliau melakukan itu sebanyak tiga
kali. [Sahih Bukhari]
Dibaca ketika sakit
Aisyah radiyallahu 'anha berkata:
«أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اشْتَكَى نَفَثَ عَلَى نَفْسِهِ
بِالْمُعَوِّذَاتِ، وَمَسَحَ عَنْهُ بِيَدِهِ، فَلَمَّا اشْتَكَى وَجَعَهُ الَّذِي
تُوُفِّيَ فِيهِ، طَفِقْتُ أَنْفِثُ عَلَى نَفْسِهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ الَّتِي كَانَ
يَنْفِثُ، وَأَمْسَحُ بِيَدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْهُ» [صحيح البخاري ومسلم]
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika merasa sakit,
meniupkan dirinya dengan Al-Mu'awwidzat (Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan
An-Naas) dan membasuhkannya dengan tangannya. Maka ketika ia merasa sakit
sebelum wafatnya aku meniupkan pada dririnya dengan Al-Mu'awwidzat yang sering
ia baca, dan aku membasuhkan dengan tangan Nabi shallallahu 'alahi washallam.
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Dalam riwayat lain:
«كَانَ رَسُولُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَرِضَ أَحَدٌ مِنْ أَهْلِهِ نَفَثَ عَلَيْهِ
بِالْمُعَوِّذَاتِ، فَلَمَّا مَرِضَ مَرَضَهُ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، جَعَلْتُ أَنْفُثُ
عَلَيْهِ وَأَمْسَحُهُ بِيَدِ نَفْسِهِ، لِأَنَّهَا كَانَتْ أَعْظَمَ بَرَكَةً مِنْ
يَدِي» [صحيح مسلم]
Jika seorang dari keluarga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
sakit, beliau menipkan padanya Al-Mu’awwidzat. Dan ketika beliau sakit
sebelum wafatnya, aku meniupkannya dan membasuhkannya dengan tangannya sendiri
karena berkah lebih besar dari tangannya. [Sahih Muslim]
Dibaca ketika disengat hewan berbisa
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu
berkata: Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat pada
suatu malam, beliau meletakkan tangannya di atas tanah tiba-tiba beliau
disengat kalajengkin. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memukulnya
dengan sandal dan membunuhnya. Maka ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam beranjak, beliau bersabda:
" لَعَنَ
اللهُ الْعَقْرَبَ مَا تَدَعُ مُصَلِّيًا، وَلَا غَيْرَهُ أَوْ نَبِيًّا أو غَيْرَهَ "
“Semoga Allah melaknat kalajengking, ia tidak membiarkan orang yang
sedang shalat atau selainnya, tidap pula Nabi atau selainya kecuali disengatnya”.
Kemudian beliau meminta air dan garam dan membasuhkannya pada luka
tersebut dan membaca: Surah Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas. [Syu’ab Al-Iman
karya Al-Baihaqiy: Hasan]
Kelebihan
yang diberikan kepada Rasulullah
Dari Watsilah
bin Al-Asqa' radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
" أُعْطِيتُ
مَكَانَ التَّوْرَاةِ السَّبْعَ، وَأُعْطِيتُ مَكَانَ الزَّبُورِ الْمَئِينَ ، وَأُعْطِيتُ
مَكَانَ الْإِنْجِيلِ الْمَثَانِيَ ، وَفُضِّلْتُ بِالْمُفَصَّلِ " [مسند أحمد: صححه
الألباني]
"Aku
diberi As-Sab' (tujuh surah yang terpanjang dalam Al-Qur'an) sebagai
pengganti Taurat, dan aku diberi Al-Maiin (surah-surah yang jumlah
ayatnya seratus atau mendekati) sebagai pengganti Zabur, dan aku diberi Al-Matsaniy
(surah-surah antara Al-Maiin dan Al-Mufashshal) sebagai pengganti Injil, dan
aku diberi kelebihan dengan Al-Mufashshal (surah Qaaf sampai surah
An-Naas)". [Musnad Ahmad: Sahih]
Tujuh surah
yang terpanjang dalam Al-Qur'an: Al-Baqarah, Ali 'Imran, An-Nisaa',
Al-Maidah, Al-An'aam, Al-A'raaf, dan Yunus.
Wallahu a’lam!
assalamualaikum ustad afwan untuk 2 fadhilah surah al ikhlas
BalasHapus1. membacanya 50 kali akan diampuni 50 tahun
2. membacanya ba'da jumat akan terjaga hingga jumat berikut apakah status hadisnya hasan/shahih, karena lebih dari 1 website kajian sunnah tidak memasukannya sebagai amalan shahih. Bahkan, diantarnya mentarjihnya sebagai hadis daif.
Mohon ustad bersedia untuk mentarjihnya di kolom tarjih hadis, sehingga lebih menenangkan hati kami saat mengamalakannya.