Sebagian ulama berpendapat bahwa menunaikan
ibadah haji yang sunnah lebih baik dari pada bersedekah yang sunnah dengan
ongkos haji, karena ibadah haji membutuhkan tenaga dan materi sedangkan sedekah
hanya materi.
Dari Buraidah Al-Aslamiy; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" النَّفَقَةُ فِي
الْحَجِّ كَالنَّفَقَةِ فِي سَبِيلِ اللهِ بِسَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ " [مسند أحمد:
حسن]
Nafkah (biaya) ibadah haji senilai dengan
nafkah di jalan Allah 700 kali lipat. [Musnad Ahmad: Hasan]
Abu Hurairah berkata: Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam ditanya: Amalah apakah yang lebih baik? Rasulullah
menjawab:
«إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ»
Iman kepada Allah
dan Rasul-Nya.
Ditanya lagi:
Kemudian apa? Rasulullah menjawab:
«الجِهَادُ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ»
Jihad di jalan
Allah.
Ditanya lagi:
Kemudian apa? Rasulullah menjawab:
«حَجٌّ مَبْرُورٌ» [صحيح
البخاري ومسلم]
Haji mabrur. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Asy-Syaukaniy (1255H) mengatakan: Hadits ini adalah dalil bagi yang mengutamakan haji
sunnah daripada sedekah sunnah. [Nail Al-Authar]
Ma'iz berkata: Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam ditanya: Amalan apakah yang paling baik? Rasulullah menjawab:
" إِيمَانٌ بِاللهِ
وَحْدَهُ، ثُمَّ الْجِهَادُ، ثُمَّ حَجَّةٌ بَرَّةٌ تَفْضُلُ سَائِرَ الْعَمَلِ كَمَا
بَيْنَ مَطْلَعِ الشَّمْسِ إِلَى مَغْرِبِهَا " [مسند أحمد: صحيح]
Iman kepada Allah semata, kemudian jihad,
kemudian haji mabrur melebihi amalan lainnya sejauh antara tempat terbitnya
matahari (timur) dan tempat tenggelamnya (barat). [Musnad Ahmad: Sahih]
Dari Aisyah ummul mu'miniin berkata: Ya
Rasulullah, kami melihat bahwa jihad adalah amalan yang terbaik, apakah kami
tidak ikut berjihad? Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
«لاَ، لَكِنَّ أَفْضَلَ
الجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ» [صحيح البخاري]
Tidak, akan tetapi jihad yang paling baik bagi
kalian (kaum wanita) adalah haji mabrur.
Aisyah berkata: Maka aku tidak pernah
meninggalkan haji setelah mendengar hadits ini dari Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam. [Sahih Bukhari]
Imam Abu Hanifah (150H) awalnya
berpendapat bahwa sedekah lebih baik daripada haji, tapi setelah beliau
menunaikan ibadah haji dan merasakan kesulitannya ia merujuk pendapatnya. [Hasyiah Ibnu Abidin]
Ibnu Najim Al-Mashriy (1098H) berkata:
الحج تطوعا أفضل من الصدقة النافلة [غمز عيون البصائر
شرح الأشباه والنظائر (2/ 83)]
Haji sunnah lebih baik daripada sedekah
sunnah. [Gamz Uyuun Al-Bashair]
Syekh Abdul Aziz bin Baz (1420H) berkata:
أن الحج والعمرة أفضل من الصدقة بنفقتهما لمن
أخلص لله القصد ، وأتى بهذا النسك على الوجه المشروع
Sesungguhnya menunaikan
ibadah haji dan umrah lebih baik daripada bersedekah dengan ongkos keduannya
bagi yang mengikhlaskan tujuannya demi Allah dan menjalankan keduanya sesuai
dengan tuntunan yang disyari'atkan. [Majmu' fatawa Ibnu Baz 16/368]
Sedangkan ulama yang lain berpendapat bahwa
sedekah yang sunnah lebih baik daripada ibadah haji yang sunnah, karena manfaat
sedekah kembali kepada orang yang bersedekah dan fakir miskin, sedangkan
manfaat ibadah haji hanya kepada orang yang menunaikannya.
Hasan Al-Bashriy (110H) berkata:
يقول أحدهم أحج أحج ! قد حججتَ صل رحما ، نفّس
عن مغمون ، أحسن إلى جار [الزهد لأحمد بن حنبل]
Seorang mengatakan:
Aku ingin menunaikan haji, aku ingin menunaikan haji. Engkau telah menunaikan
haji maka sambunglah hubungan silaturahim-mu, bantu orang yang kesulitan,
berbuat baik kepada tetangga. [Az-Zuhd karya Imam Ahmad]
Ibrahim An-Nakha'iy (196H) berkata:
«إِذَا حَجَّ حِجَجًا،
فَالصَّدَقَةُ» وَكَانَ الْحَسَنُ يَقُولُ: «إِذَا حَجَّ حَجَّةً» [مصنف عبد الرزاق
الصنعاني (5/ 12)]
Jika seseorang telah
menunaikan ibadah haji berkali-kali maka bersedekah lebih baik, dan Al-Hasan
Al-Bashriy berkata: "Jika seseorang telah menunaikan ibadah haji
sekali". [Mushannaf Abdul Razzaq]
Bisyr bin Al-Harits (227H) berkata:
" الصَّدَقَةُ أَفْضَلُ
مِنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ وَالْجِهَادِ , ثُمَّ قَالَ: ذَاكَ يَرْكَبُ وَيَرْجِعُ
وَيَرَاهُ النَّاسُ وَهَذَا يُعْطِي سِرًّا لَا يَرَاهُ إِلَّا اللهُ عَزَّ وَجَلَّ
" [حلية الأولياء وطبقات الأصفياء (8/ 339)]
Bersedekah lebih
baik daripada haji, umrah, dan jihad. Orang yang haji, umrah, dan jihad
berkendaraan dan kembali dilihat oleh orang-orang, sedangkan yang bersedekah
memberi secara rahasia tidak ada yang melihat kecuali Allah 'azza wajalla.
[Hilyah Al-Auliya' karya Abu Nu'aim]
Burhanuddin bin Mazah (616H) berkata:
إذا حج الرجل مرة، ثم أراد أن يحج مرة، فالحج مرة أخرى أفضل له أم الصدقة،
فالمختار أن الصدقة أفضل له؛ لأن نفع الصدقة يعود إلى الفقير، ونفع الحج يقتصر عليه
[المحيط البرهاني]
Jika seseorang telah
haji sekali kemudian ingin haji lagi, apakah haji kedua kalilnya lebih baik baginya
atau bersedekah. Pendapat yang terpilih adalah bahwa sedekah lebih baik
baginya, karena manfaat sedekah berimbas kepada fakir miskin sedangkan manfaat
haji hanya terbatas untuknya. [Al-Muhiith Al-Burhaniy]
Akan tetapi jika kelaparan menimpa umat Islam
dan kemiskinan merajalela maka sedekah lebih didahulukan dari padah haji
sunnah bagi kebanyakan ulama, karena menolong orang yang membutuhkan hukumnya
wajib.
Imam Malik (179H) ditanya: Mana yang
lebih engkau sukai, menunaikan ibadah haji atau bersedekah?
Beliau menjawab:
الحج ، إلا أن تكون سنة مجاعة [البيان والتحصيل
لابن رشد القرطبي (13/ 433)]
Menunaikan ibadah
haji, kecuali pada masa terjadi banyak kelaparan. [Al-Bayaan wa At-Tahshiil
13/433]
Ibnu Muflih Al-Maqdisy
(763H) meyebutkan dalam kitabnya Al-Furu' 4/385:
Harb bertanya kepada
Imam Ahmad (241H): Apakah seseorang menunaikan ibadah haji yang sunnah
atau bersedekah untuk menyambung silaturahim kerabatnya?
Imam Ahmad menjawab:
إنْ كَانُوا مُحْتَاجِينَ يَصِلُهُمْ أَحَبُّ إلَيَّ
"Jika mereka
membutuhkan maka menyambung silaturahim lebih aku sukai".
Ditanya lagi: Jika
kepada selain kerabatnya?
Imam Ahmad menjawab:
"Haji lebih aku sukai".
Diriwayat lain Imam
Ahmad ditanya tentang masalah ini, dan beliau menjawab:
مِنْ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ لَا أَعْدِلُ بِالْمُشَاهَدِ
شَيْئًا
"Sebagian orang mengatakan: Aku tidak membandingkan ibadah haji dengan amalan apapun".
Dalam riwayat lain
ditanya: Jika kerabatnya miskin?
Imam Ahmad menjawab:
يَضَعُهَا فِي أَكْبَادِ جَائِعَةٍ أَحَبُّ إلَيَّ
"Menyedekahkan ongkos hajinya kepada orang yang kelaparan lebih aku sukai".
Syekh Islam Ibnu
Taimiyah (728H) berkata:
الْحَجُّ عَلَى الْوَجْهِ الْمَشْرُوعِ أَفْضَلُ
مِنْ الصَّدَقَةِ الَّتِي لَيْسَتْ وَاجِبَةً. وَأَمَّا إنْ كَانَ لَهُ أَقَارِبُ مَحَاوِيجُ
فَالصَّدَقَةُ عَلَيْهِمْ أَفْضَلُ، وَكَذَلِكَ إنْ كَانَ هُنَاكَ قَوْمٌ مُضْطَرُّونَ
إلَى نَفَقَتِهِ، فَأَمَّا إذَا كَانَ كِلَاهُمَا تَطَوُّعًا فَالْحَجُّ أَفْضَلُ لِأَنَّهُ
عِبَادَةٌ بَدَنِيَّةٌ مَالِيَّةٌ [الفتاوى الكبرى (5/ 382)]
Menunaikan ibadah
haji sesuai dengan tuntunan syari'at lebih baik daripada bersedekah yang tidak
wajib, adapun jika ia mempunyai seorang kerabat yang membutuhkan maka sedekah
kepada mereka lebih baik, demikian pula jika ada orang yang sangat membutuhkan
sedekahnya. Tapi jika keduannya sama-sama hukumnya sunnah maka menunaikan haji
lebih baik karena mencakup ibadah anggota badan dan harta. [Al-Fatawa Al-Kubraa
5/382]
Al-Mardawiy (885H) berkata:
أَنَّ الصَّدَقَةَ زَمَنُ الْمَجَاعَةِ عَلَى
الْمَحَاوِيجِ أَفْضَلُ. وَأَمَّا الصَّدَقَةُ مُطْلَقًا أَوْ عَلَى الْقَرِيبِ غَيْرِ
الْمُحْتَاجِ فَالْحَجُّ التَّطَوُّعُ أَفْضَلُ مِنْهُ [تصحيح الفروع للمرداوي]
Bersedekah di masa
kelaparan merajalela kepada yang membutuhkan lebih baik, adapun bersedekah
secara umum atau kepada kerabat yang tidak membutuhkan maka haji sunnah lebih
baik. [Tashih Al-Furu']
Syekh Abdul Aziz bin Baz berkata:
إذا كانت الحاجة ماسة إلى تعمير المسجد فتصرف
نفقة الحج تطوعا في عمارة المسجد ؛ لعظم النفع واستمراره وإعانة المسلمين على إقامة
الصلاة جماعة .
أما إذا كانت الحاجة غير ماسة إلى صرف النفقة
- أعني نفقة الحج التطوع - في عمارة المسجد لوجود من يعمره غير صاحب الحج ، فحجه تطوعا
أفضل إن شاء الله
Jika kebutuhan mendesak
untuk membangun mesjid maka alihkan biaya haji sunnah pada pembangunan mesjid,
karena manfaatnya lebih besar dan lama, dan membantu umat Islam dalam
mendirikan salat jama'ah.
Adapun jika
kebutuhan tidak mendesak dalam mengalihkan biaya haji sunnah pada pembangunan
mesjid karena ada orang lain yang membiayainya selain yang hendak haji maka
menunaikan haji sunnah lebih baik. [Majmu' fatawa Ibnu Baz 16/372]
Syekh Muhammad bin
Utsaimin (1421H) ditanya: Jika seseorang telah menunaikan ibadah haji berkali-kali
maka apakah lebih baik ia meninggalkan haji dan bersedekah dengan ongkosnya?
Syekh menjawab:
هذا حسب ما تدعو الحاجة إليه، فإذا كان الناس
في حاجة إلى الصدقة، فالصدقة أفضل، وإذا لم يكونوا في حاجة فالحج أفضل
Masalah ini dilihat
sesuai kondisinya, jika orang banyak membutuhkan sedekah maka sedekah lebih
baik, dan jika tidak maka haji lebih baik. [Majmu' fatawa Ibnu Utsaimin21/28]
Seorang bertanya:
Aku telah menunaikan kewajiban haji dan saya orang yang mampu, apakah aku
bersedekah dengan biaya haji untuk kedua kalinya atau aku menunaikan haji?
Syekh Abdullah bin
Jabrain (1430H) menjawab:
إن كانت عندك سعة في المال وأمكنك أن تتصدق وتحج
فهو أفضل لك، فإن لم تستطع وعندك فقراء …ذوو حاجة شديدة أو مشاريع خيرية بحاجة إلى
المال فتدفعه إليهم أفضل من حج النافلة، فإن لم تكن هناك شدة حاجة فالحج أفضل
[فتاوى إسلامية]
Jika kamu punya
kelebihan harta dan mampu bersedekah sekaligus menunaikan haji maka itu lebih
baik, tapi jika kamu tidak mampu dan kamu mendapatkan orang miskin yang sangat
membutuhkan atau yayasan sosial yang membutuhkan dana maka kau sedekahkan kepada
mereka lebih baik daripada haji sunnah. Namun jika tidak ada keperluan mendesak
maka haji lebih baik. [Fatawa Islamiyah]
Wallahu a'lam!
Lihat juga: Keutamaan haji dan umrah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...