Selasa, 03 Mei 2011

Jangan mendzalimi diri


بسم الله الرحمن الرحيم
Dzul Qa'idah, dzul hijjah, muharram, dan rajab adalah empat bulan haram yang ditetapkan oleh Allah subhanahu wata'ala melalui lisan Rasul-Nya Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Bakrah; Sewaktu haji wada', Rasulullah berkhutbah:
" إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو القَعْدَةِ، وَذُو الحِجَّةِ، وَالمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ، مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى، وَشَعْبَانَ " [صحيح البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya waktu berputar seperti keadaannya sewaktu Allah menciptkan langit dan bumi. Setahun itu dua belas bulan, diantaranya empat bulan haram, tiga diantaranya berututan yaitu: Dzul qa'idah, Dzul hijjah, Muharram, dan Rajab (yang diagungkan oleh kabilah) Mudhar yang berada diantara bulan Jumadil akhir dan sya'ban". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Pada bulan-bulan haram Allah lebih menekankan kepada hamba-Nya untuk tidak mendzalimi diri dengan melakukan maksiat dan memerintahkan mereka untuk memperbanyak ibadah. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ} [التوبة: 36]
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu mendzalimi diri kamu dalam bulan yang empat itu". (At-Taubah:36)

Lalai dari ketaatan atau melakukan maksiat dalam bentuk apapun adalah praktek kedzaliman. Sedangkan syirik, menyekutukan Allah dengan segala jenisnya adalah kedzaliman yang paling berat. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ} [البقرة: 217]
"Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan syirik lebih besar (dosanya) daripada membunuh". (Al-Baqarah:217)
{إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ} [لقمان: 13]
"Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Luqman:13)

Oleh karena itu, mari kita senangtiasa meningkatkan keimanan dan keikhlasan kepada Allah, menjauhi sejauh-jauhnya bentuk apapun yang namanya syirik.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ} [المائدة: 2]
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram". (Al-Maidah:2)

Banyak sekali bentuk kesyirikan (besar ataupun kecil) yang marak dilakukan umat Islam secara sengaja atau tidak, diantaranya:

- Meyakini kalau wali Allah, jin, setan, atau apa saja yang dikeramatkan, memiki kekuatan untuk mengatur alam semesta. Takut dan memohon pertolongan kepada mereka, memberi sesajen dan bernazar demi mereka.
Padahal seorang mukmin sejati harus selalu meyakini bahwa hanya Allah yang dapat memberi manfaat atau mudarat di alam semesta ini. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{قُلْ أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ} [الزمر: 38]
"Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmatNya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". Kepada- Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri". (Az-Zumar:38)

- Menganggap hujan turun karena selain Allah dan percaya kepada ramalan bintang. Dari Zaid bin Khalid Al-Juhaniy; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah berfiman (dalam sebuah hadits qudsi):
أَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْنَا بِرَحْمَةِ اللَّهِ وَبِرِزْقِ اللَّهِ وَبِفَضْلِ اللَّهِ، فَهُوَ مُؤْمِنٌ بِي، كَافِرٌ بِالكَوْكَبِ، وَأَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْنَا بِنَجْمِ كَذَا، فَهُوَ مُؤْمِنٌ بِالكَوْكَبِ كَافِرٌ بِي . [صحيح البخاري ومسلم]
Adapun yang mengatakan: "Kita dihujani karena rahmat, rezki, dan kemurahan Allah", maka ia telah beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang. Dan adapun yang mengatakan: "Kita dihujani karena bintang ini", maka ia telah beriman kepada bintang-bintang dan kafir kepada-Ku ". [Sahih Bukhari dan Muslim]

- Mengharapkan berkah dari kuburan, batu, pohon, cincin, keris, atau benda-benda lain. Diriwayatkan dari Abu Waqid Al-Laitsiy; Sewaktu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menuju perang Hunain bersama para sahabat yang diantara mereka ada yang baru memeluk Islam, mereka melalui suatu pohon milik kaum musyrik, pohon itu dinamai "dzatu-anwath" tempat menggantungkan senjata mengharap berkah. Sahabat yang baru masuk Islam berkata: Ya Rasulullah, buatkan kami "dzata-anwath" seperti mereka! Rasulullah berkata: "Maha suci Allah, permintaan ini seperti permintaan kaum Nabi Musa:
{اجْعَلْ لَنَا إِلَهًا كَمَا لَهُمْ آلِهَةٌ} [الأعراف: 138]
"Buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)". (Al-A'raf:138) [Sunan At-Tirmidzy: Shahih]

- Mengobati atau berobat dengan ruqya yang tidak syar'I, memasang jimat, jampi, pelet, sihir dan yang sejenisnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"إن الرقي والتمائم والتولة شرك" [سنن أبي داود: صحيح]
"Sesungguhnya ruqya (yang tidak syar'i), jimat, dan jampi adalah perbuatan syirik". [Sunan Abi Daud: Sahih]

            - Menganggap sesuatu sebagai perantara/wasilah kepada Allah (bertawassul) dengan sesuatu yang tidak syar'I, seperti yang dipraktekkan oleh para penyembah berhala:
{وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ} [يونس: 18]
"Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at (perantara) kepada kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu)". (Yunus:18)
{وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى} [الزمر: 3]
"Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan (wasilah) kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya". (Az-Zumar:3)

- Mengkultusan para syekh atau guru secara berlebihan, taat kepada mereka melebihi ketaatannya kepada Allah dan Rasul-Nya, menerima syari'at yang mereka tetapkan sekalipun tidak berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah atau bahkan bertentangan dengan syari'at.

- Tunduk kepada pemimpin non muslim, menta'ati peraturan yang mereka tetapkan dengan sukarela sekalipun mereka menetapkan peraturan yang sesat dan bathil.
'Adiyy bin Hatim berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca pada surah "Bara-ah":
{اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ} [التوبة: 31]
"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah …". [At-Taubah:31] Kemudian Rasulullah bersabda:
«أَمَا إِنَّهُمْ لَمْ يَكُونُوا يَعْبُدُونَهُمْ، وَلَكِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا أَحَلُّوا لَهُمْ شَيْئًا اسْتَحَلُّوهُ، وَإِذَا حَرَّمُوا عَلَيْهِمْ شَيْئًا حَرَّمُوهُ» [سنن الترمذي: حسن]
"Sesungguhnya mereka (Yahudi dan Nashrani) tidak betul-betul menyembah mereka (alim dan rahib), akan tetapi jika mereka menghalalkan bagi mereka suatu yang haram mereka juga menghalalkannya, dan jika mereka mengharamkan bagi mereka suatu yang halal mereka juga menghalalkannya". [Sunan At-Tirmidziy: Hasan]

- Menyembelih untuk selain Allah.
{قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُ} [الأنعام: 162، 163]
"Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya". (Al-An'am:162-163)

- Mempercayai perkataan tukan sihir, dan peramal. Dari Abu Hurairah dan Al-Hasan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" مَنْ أَتَى كَاهِنًا، أَوْ عَرَّافًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ " [مسند أحمد: حسن]
"Barangsiapa yang mendatangi tukan sihir atau peramal dan membenarkan perkataannya, berarti ia telah kafir tehadap apa yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad". [Musnad Ahmad: Hasan]

- Bersumpah demi selain Allah. Dari Ibnu Umar; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ أَشْرَكَ» [سنن أبي داود: صحيح]
"Barangsiapa yang bersumpah demi selain Allah, berari ia telah musyrik". [Abu Daud: Shahih]

- Melakukan seseuatu karena riya bukan karena Allah semata. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا} [الكهف: 110]
"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". (Al-Kahf:110)

Dari Mahmud bin Labiid; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ "
Sesungguhnya di antara yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik kecil.
Sahabat bertanya: Apa itu syirik kecil? Rasulullah menjawab:
" الرِّيَاءُ، يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: إِذَا جُزِيَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمْ: اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً " [مسند أحمد: حسن]
Riya, Allah berkata kepada mereka pada hari kiamat di saat manusia mendapat balasan dari amalannya: "Pergilah kalian pada orang-orang yang kau lakukan ibadah deminya di dunia, lihatlah apakah mereka bisa memberimu imbalan?". [Musnad Ahmad: Hasan]

Dosa syirik tidak akan diampuni oleh Allah selama pelakunya tidak bertobat, karena meyekutukan Allah adalah dosa yang paling besar. Allah telah mengharamkan sorga bagi orang-orang musyrik, dan menjanjikan bagi mereka kekekalan di neraka. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا} [النساء: 48]
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar". [An-Nisaa':48]
{إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ} [المائدة: 72]
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun". [Al-Maidah:72]

Ingatlah, sesungguhnya wujud kesyirikan itu lebih halus daripada langkah semut. Semoga Allah senangtiasa menjauhkan kita dari segala bentuk kesyirikan yang kita ketahui ataupun yang kita tidak ketahui … !

اللهم إنا نعوذ بك أن نشرك بك ونحن نعلم ، ونستغفرك لما لا نعلم !!!

Wallahu a'lam!

*Lihat juga : - Pembagian Tauhid
                   - Keutamaan Tauhid 

                   - Syarat sah kalimat syahadat
                   - Awas ada syirik!


2 komentar:

  1. pencerahan yang ku dapat setelah membaca artikel ini, :) makasih kang ini bisa mengingatkan saya kembali untuk selalu dekat kepada Allah SWT :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Barakallahu fiik, semoga Allah subhanahu wata'ala memberikan taufik-Nya agar kita selalu mendekatkan diri pada-Nya. Amiin !

      Hapus

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...